GORONTALO UTARA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Ichsan Gorontalo (Unisan) menggandeng para petani Desa Posso, Kabupaten Gorontalo Utara, untuk menerapkan teknologi tepat guna dalam mengatasi maraknya serangan hama pada tanaman padi.
Kegiatan ini dipimpin oleh Frengky Eka Putra Surusa, S.T., M.T., dan bermitra langsung dengan Kelompok Tani Huyula I, sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma perguruan tinggi. Program ini juga melibatkan mahasiswa dari Unisan dan Universitas Gorontalo Utara.
Fokus utama pengabdian ini adalah introduksi dua perangkat teknologi, yakni perangkap cahaya dan alarm pengusir hama. Perangkap cahaya dirancang untuk menggaet serangga perusak seperti walang sangit dan wereng, sementara alarm digunakan untuk menghalau burung pemakan bulir yang sering merusak areal persawahan.
Kombinasi dua alat ini bertujuan mengurangi potensi gagal panen sekaligus menjaga stabilitas produksi gabah di tingkat petani.
Frengky menjelaskan, bahwa teknologi tersebut tidak hanya bersifat kuratif terhadap serangan hama, tetapi juga memiliki fungsi tambahan yang mendukung produktivitas petani di lapangan.
“Kegiatan ini membantu petani mengatasi serangan hama sekaligus mendorong peningkatan swasembada pangan. Selain itu, alat ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengisi daya handphone di lahan, sehingga sangat berguna saat petani melakukan aktivitas di sawah,” ujar Frengky S.T., M.T. pada sesi pelatihan pembuatan teknologi perangkap dan alarm pengusir hama, Senin (10/11).
Menurut Frengky, Serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) di Desa Posso selama ini tergolong masif.
“Dalam beberapa musim, intensitas serangan menunjukan penurunan produksi yang signifikan, bahkan mencapai 60 persen, sehingga meningkatkan risiko terjadinya puso,” jelasnya
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, Kondisi ini menimbulkan kerugian ekonomi bagi petani sekaligus mengancam keberlanjutan produksi pangan lokal.
Pada kesempatan yang sama, ketua Kelompok Tani Huyula I, Mulyadi Imran, berharap, bahwa penerapan inovasi teknologi merupakan solusi bisa menjadi solusi bagi para petani.
“Penerapan teknologi ini sangat bermanfaat bagi kami karena mampu mengatasi serangan hama yang kerap menyerang. Semoga kegiatan ini menambah pengetahuan dan pemahaman kami tentang teknologi tepat guna,” harapnya.
Program PKM ini merupakan bagian dari hibah pengabdian yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Melalui dukungan pendanaan tersebut, pelaksanaan kegiatan dirancang tidak hanya sebagai transfer teknologi, tetapi juga sebagai pemberdayaan pengetahuan, penguatan kapasitas petani, dan penciptaan model penerapan teknologi sederhana yang dapat direplikasi secara mandiri oleh kelompok tani lain. (*)










