Pendidikan

Tim PKM UNISAN Gorontalo Laksanakan FGD dan Sosialisasi di Desa Posso Kabupaten Gorontalo Utara

GORONTALO – Minggu (12/10/2025), Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Ichsan Gorontalo melakukan kunjungan ke Mitra Kelompok Tani Desa Posso Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, Minggu (12/10/2025),

Kegiatan ini dalam rangka tindak lanjut penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.

Adapun judul PKM “Penerapan Perangkap dan Alarm Pengusir Hama Tenaga Surya Pada Kelompok Tani Desa Posso Kabupaten Gorontalo Utara”.

Salah satu poin utama Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian Kepada Masyarakat. Hal mana dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada Pasal 47 dan Pasal 48.

Tujuan utama pengabdian kepada masyarakat bagi Perguruan Tinggi dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020, diantaranya.

Pertama, mengembangkan model pemberdayaan masyarakat. Kedua, meningkatkan kapasitas pengabdian kepada masyarakat. Ketiga, memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau persoalan yang dihadapi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Keempat, melakukan kegiatan yang mampu memberdayakan masyarakat pada semua strata secara ekonomi, politik, sosial dan budaya. Terakhir, melakukan alih teknologi, Ilmu dan seni untuk pengembangan martabat manusia berkeadilan gender dan inklusi sosial serta kelestarian sumberdaya alam.

Atas dasar hal tersebut, Tim PKM Universitas Ichsan Gorontalo yang diketuai Frengki Eka Putra Surusa bersama anggota Irmawati, dan Jupri melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi Perangkat dan Pengusir Hama Tenaga Surya Pada Kelompok Tani Desa Posso.

“Tujuan dari FGD dan Sosialisasi ini kita berharap pihak Mitra Kelompok Tani Desa Posso ke depannya bisa semakin bersinergi dengan Tim PKM UNISAN Gorontalo dalam rangka pemanfaatan hasil teknologi dalam hal ini penggunaan tenaga surya untuk mengusir hama di sawah. Semisal burung yang banyak menyerang persawahan ketika pasi sudah mulai berbuah. Termasuk, serangan serangga putih pada malam hari,” ungkap Frengki.

Frengki juga menambahkan kenapa harus menggunakan tenaga surya pada alat penangkap dan pengusir Hama tersebut.

“Jadi tim kami memilih tenaga surya karena termasuk energi bersih. Cahaya matahari lebih adaptif, efisiensi, sesuai kondisi lokasi dan ramah lingkungan,” tambahnya. (*)

What's your reaction?

Related Posts