PEMERHATI.ID, POHUWATO – Tak punya hati seorang pria di Pohuwato memilih mengugurkan kandungan sang pacar yang kini berusia empat bulan.
Diketahui Pria FM (28) guru di salah satu sekolah yang ada di Pohuwato, sehingga memilih untuk mengeluarkan janin yang ada dalam kandungan korban inisial RAB (22).
Bahkan janin yang dikeluarkan itu sebanyak dua kali di tempat berbeda-beda, di sebuah penginapan berada di Kecamatan Marisa.
Pertama usaha pelaku mengugurkan janin, dengan cara memesan lima pil kapsul kepada salah satu tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Pohuwato.
Setelah mendapati obat penggugur kandungan, pelaku mengajak korban pergi ke salah satu satu penginapan. Sesampainya di tempat itu, sang pria menyuruh korban meminum tiga butir obat, kemudian dua butir dimasukan di area sensitif wanita.
Berselang beberapa menit kemudian keluarlah gumpalan darah dari area sensitif wanita itu, tetapi janin yang ada dalam kandungan tidak keluar sesuai harapan sang pria.
Puncaknya pada bulan April 2024, sang pria menyewa penginapan di sebuah tempat lainya. Berselang beberapa jam kemudian datanglah suster untuk melakukan aborsi terhadap kekasihnya itu.
Namun proses aborsi terhenti setelah kekasihnya menjerit kesakitan, setelah alat di masukan kedalam area sensitif wanita itu.
Korban menuturkan hubungan pelaku dan korban berpacaran sejak bulan Agustus 2023, pada tahun itu pula mereka berdua melakukan hubungan badan selayaknya suami istri berulang-ulang kali.
“Saya berkenalan dengan dia (FM) lewat media sosial, kami berhubungan badan berulang-ulang kali sejak 2023,†ujar RAB, Rabu (12/06/2024) malam.
Setelah itu korban memberitahukan kepada FM tentang kehamilanya pada bulan Februari 2024. Korban memastikan hamil setelah meilhat hasil fositif pada alat tes kehamilan yang di gunakannya.
“Saya tidak tahu kalau janin dalam kandungan akan digugurkan, dengan meminum obat dan dimasukan alat. Saya pikir alat yang di masukan itu memeriksa kesehatan bayi,” ungkap RAB.
Sementara orang tua korban mengaku, tidak terima dengan peristiwa yang terjadi pada putri kesayangnya itu, sehingga di laporkan ke pihak kepolisian.
“Kami sudah terlanjur sakit hati, sehingga peristiwa tetap berlanjut ke pihak kepolisian,†Tandasnya (Redaksi)