POHUWATO – Setelah sekian lama terbengkalai dan tak difungsikan, saluran sekunder di Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato akhirnya akan kembali dibuka dan dialiri air, menghidupkan kembali 350 hektar lahan pertanian warga.
Diinisiasi Komunitas Penambang Rakyat, pengerukan kembali saluran irigasi yang dimulai pekan lalu itu diharapkan membawa harapan baru bagi petani. Sejumlah petani pun menyambut baik langkah ini, dengan harapan, dibukanya kembali saluran irigasi ini akan menambah produktivitas pertanian.
Dimana sebelumnya, sawah-sawah di Duhiadaa sering kali terancam gagal panen karena kurangnya pasokan air. Dengan adanya akses air yang cukup, petani tidak hanya dapat menanam lebih efektif, tetapi juga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian secara keseluruhan dan berdampak pada ekonomi masyarakat petani.
Dampak lain dari difungsikan irigasi dengan baik juga akan berkontribusi terhadap ketahanan pangan daerah. Dengan meningkatnya jumlah produktifitas lahan pertanian, kebutuhan pangan lokal akan lebih tercukupi, mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
“Bukan cuma petani, jika produksi pertanian bagus semua dapat imbas. Ekonomi petani membaik, perputaran uang baik, dan pasti jika mengurangi angka kemiskinan kalau semua petani sejahtera,” ungkap salah satu petani, Sabtu (08/02/2025).
Ketua Kelompok Tani, Mohamad Badu, juga menyampaikan seluruh petani khususnya di Kecamatan Duhiadaa merasa terbantukan dengan inisiatif penambang rakyat yang telah berkontribusi memikirkan solusi terhadap masalah yang dihadapi petani.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Penambang yang telah peduli dengan kebutuhan kami para petani,” ungkap pria dengan sapaan akrab Ka Dodo itu.
Salah satu pelaksana mengungkapkan bahwa pengaktifan kembali saluran irigasi ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang komunitas penambang rakyat untuk berkontribusi memajukan sektor pertanian di Kecamatan Duhiadaa dan sekitarnya.
“Tujuanya supaya petani dapat manfaatnya dalam jangka panjang. Kembalinya aliran air ini bukan hanya membawa keberkahan bagi petani, tetapi juga untuk masyarakat yang bergantung pada hasil pertanian untuk kehidupan sehari-hari,” ujar salah satu pekerja dilansir dari autentik.id.
Hingga hari ini, kata dia progres pengerukan saluran sekunder ini telah mencapai 7 Kilometer. “Sudah hari kelima, semoga secepatnya bisa dirasaka manfaatnya oleh petani kita,” imbuhnya.