Kabupaten GorontaloPeristiwa

Aktivis Desak Polres Periksa Anggota Polsek, Dugaan Bekingan Hiburan Malam Tolangohula

KABUPATEN GORONTALO – Kelompok aktivis yang tergabung dalam Boliyohuto Cs mendesak Polres Gorontalo, untuk segera memeriksa seluruh anggota Polsek Tolangohula, menyusul munculnya dugaan keterlibatan aparat membekingi aktivitas hiburan malam di wilayah tersebut.

Desakan ini mencuat setelah para pengelola hiburan malam diketahui berkumpul di Mapolsek Tolangohula, Minggu (04/05/2025) malam,tak lama setelah Polres Gorontalo selama tiga hari berturut-turut melakukan penertiban dan penutupan paksa terhadap sejumlah tempat hiburan malam di Tolangohula.

Kejadian tersebut memicu kecurigaan di kalangan masyarakat dan aktivis. Mereka mempertanyakan motif pertemuan para pengelola hiburan malam dengan aparat kepolisian tingkat sektor, di tengah operasi penertiban yang dilakukan oleh tim dari Polres Gorontalo.

Menurut aktivis Boliyohuto Cs, berkumpulnya pengelola hiburan malam di lingkungan Polsek menjadi sinyal yang tidak sehat bagi upaya penegakan hukum di daerah tersebut. Aktivis menduga ada upaya “main belakang” yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk mengamankan kegiatan hiburan malam yang telah berulang kali dikeluhkan warga.

Salah satu aktivis Boliyohuto Cs, Muzakir Rajak, menyatakan Polres Gorontalo tidak boleh menutup mata atas kejadian tersebut. Ia meminta agar Kapolres Gorontalo segera mengambil tindakan tegas dan memeriksa seluruh anggota Polsek Tolangohula.

“Kami mendesak Kapolres Gorontalo untuk tidak tinggal diam. Seluruh anggota di Polsek Tolangohula harus diperiksa. Jangan sampai ada yang bermain mata dengan pengelola hiburan malam, yang sudah sangat meresahkan masyarakat,” tegas Muzakir, Selasa (13/05/2025).

Muzakir menambahkan aktivitas hiburan malam di Tolangohula bukan hal baru, mereka beroperasi secara terang-terangan meskipun tidak mengantongi izin resmi. Ironisnya, tempat hiburan tersebut tetap buka dan tak tersentuh hukum, hingga akhirnya Polres Gorontalo turun langsung melakukan penertiban.

“Kenapa harus Polres yang turun langsung? Kemana Polsek selama ini? Ini patut dipertanyakan,” Tambahnya

Muzakir menilai lemahnya pengawasan dari pihak Polsek menjadi indikasi kuat adanya pembiaran, bahkan perlindungan terhadap bisnis hiburan malam yang menyimpang. Mereka juga mengkhawatirkan jika hal ini dibiarkan, akan mencoreng nama baik institusi kepolisian dan menurunkan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.

“Jika memang terbukti ada keterlibatan, maka oknum tersebut harus ditindak tegas. Jangan lindungi pelanggar hukum, apalagi jika itu dilakukan oleh penegak hukum sendiri,” tutup Muzakir.

Mereka menyatakan siap mengawal kasus tersebut hingga tuntas. Mereka tidak menutup kemungkinan untuk menggelar aksi protes dan melaporkan kejadian ini ke Propam Polda Gorontalo, jika tidak ada langkah konkret dari Polres Gorontalo. (***)

Related Posts