POHUWATO – Ambruknya jembatan gantung yang menjadi akses utama menuju Dusun Sandalan, Desa Pancakarsa I, Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, membuat warga terpaksa menggunakan perahu untuk menyeberangi sungai.
Situasi darurat ini langsung ditangani oleh Babinsa Koramil 1313-02/Marisa, yang dipimpin Kopda Rusdi bersama tiga anggota lainnya, dengan membantu warga menyeberang, Jum’at (13/12/2024).
Penyeberangan darurat pun dilakukan sejak pagi pukul 06.00 Wita, Babinsa bersama warga telah berada di lokasi untuk mendukung proses penyeberangan.
Perahu yang digunakan dirancang khusus agar mampu membawa kendaraan roda dua. Tali penyeberangan digunakan untuk mengendalikan perahu agar tetap stabil selama proses menyeberang.
“Kami hadir membantu warga yang membutuhkan akses menuju Dusun Sandalan maupun ke lahan perkebunan mereka,” ujar Kopda Rusdi.
Aktivitas penyeberangan, menurut Prajurit TNI AD ini, dibatasi hingga pukul 17.00 Wita demi menjaga keselamatan warga.
Diketahui, jembatan gantung yang sebelumnya menjadi penghubung utama bagi 118 kepala keluarga atau sekitar 418 jiwa di Dusun Sandalan kini tidak bisa digunakan. Kondisi ini membuat aktivitas warga, terutama petani, terhambat.
Ambruknya jembatan, menurut warga sangat mempersulit mereka, terutama untuk membawa hasil kebun. Warga pun berharap pemerintah daerah segera membantu memperbaiki jembatan gantung, bahkan bila perlu dibuatkan permanen.
“Warga masyarakat Desa Pancakarsa I khususnya warga Dusun Sandalan berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato untuk segera membantu perbaikan jembatan gantung dan berharap menjadi jembatan permanen,” kata Kopda Rusdi menirukan ucapan warga.
Pemerintah Daerah pun melalui Kepala Dinas PUPR Risdiyanto Mokodompit lewat pernyataan resminya mengatakan bahwa sesuai instruksi Bupati Pohuwato sebagai langkah awal menentukan solusi atas putusnya akses menuju Dusun Sandalan, Desa Pancakarsa I, Kecamatan Taluditi sudah mengutus tim ke lokasi untuk melakukan identifikasi, guna menentukan upaya selanjutnya.
Risdiyanto menjelaskan, untuk membangun kembali jembatan gantung tersebut, diperlukan anggaran besar, yakni sebesar Rp.3 miliar. Jembatan yang direncanakan memiliki panjang 100 meter dan lebar 1,5 meter ini membutuhkan material khusus yang sebagian besar harus dipesan dari India.