PEMERHATI.ID, BOALEMO – Cerita korban beda pilihan calon legislatif (Caleg) dan Pemilihan Umum (Pemilu), menimbulkan perpecahan antara mantan Bupati Boalemo, Darwis Moridu, dan mantan kepala dusun (Kadus), Desa Kotaraja, Kecamatan Dulupi, Boalemo, Saman Djau.
Diketahui Saman Djau bersama sang istri diusir, karena tidak memilih caleg yang di jagokan mantan Bupati yang diduga istrinya sendiri, sehingga pria tersebut didepak dari rumah jaga sarang burung walet itu.
Padahal Saman bekerja di tempat sarang burung walet sejak awal tahun 2022 lalu. Namun kali ini bencana baginya karena tidak memilih caleg yang diharapkan mantan Bupati Boalemo tersebut.
Berbeda pilihan itu membuat Saman kehilangan tempat tinggal dan pekerjaannya, setelah dirinya di depak dari kadus sebelumnya atas kasus yang sama yaitu berbeda pilihan caleg tahun 2019 lalu. Kali ini kejadian serupa terulang kembali gegara beda pilihan caleg.
Baca Juga : Gegara Beda Pilihan Caleg, Satu Keluarga Diusir Mantan Bupati Boalemo
Ceritanya ponakan korban juga mencalonkan diri sebagai caleg di salah satu partai berbeda, sehingga membuat mantan Bupati Boalemo terganggu dikarenakan sang istri maju di daerah pemilihan (Dapil) yang sama.
Perbedaan pilihan membuat satu keluarga di usir dari tempat tinggal mereka, selain satu keluarga diusir keluarga mereka juga di ancam karena ponakannya caleg di partai Nasdem, kemudian istrinya di PDIP.
Saman mengaku, sebelum perhitungan suara mantan Bupati Boalemo mendatangi TPS 2, kemudian turun dari mobil langsung marah-marah tanpa sebab. Tak hanya itu, Darwis juga memarahi warga berteriak saat caleg lain yang dibacakan KPPS selain istrinya.
“Dia (Darwis Moridu) memarahi warga ketika orang berteriak caleg lain muncul saat dibacakan KPPS, setelah itu saya dia dapa Lia (dapat dilihat) langsung bilang bagini eh ngana juga turun di Kobong itu, kalo kita yang bilang pa bos nga mo suru turun dari situ pasti dia mo kase turun dari situ,” ujar Saman, Sabtu (17/02/2024).
Pada esok harinya Saman mandapat telepon dari pemilik usaha sarang burung walet, agar tempat tinggal mereka di kosongkan untuk sementara waktu, karena pemilik usaha itu sudah ditelpon oleh mantan Bupati Boalemo.
“Bos saya menelpon untuk turun dari tempat tinggal itu, pak darem sudah menelpon kalo tidak turun tempat tinggal. Maka dia (Darwis) akan panggil ekskavator untuk menggusur jalan menuju lokasi sarang burung waletnya,” ungkap Saman
Baca Juga : Peta Pemilu Gorontalo
Mendengar perkataan dari bosnya sendiri, Saman memilih keluar dari tempat tinggal yang sudah 11 bulan di tempati bersama sang istri, sambil dibantu pihak keluarga dan kerabat untuk mengangkut barang-barang kemobil.
“Sebenarnya barang-barang di angkut sejak jum’at kemarin namun tidak dapat mobil. Sekarang kami tinggal di rumah kosong keluarga yang berada di desa kotaraja,” tutup Saman
Sebelumnya video berdurasi sekitar 20 menit di bagikan oleh akun Facebook inisial R mengundang perhatian warganet saat melihat beberapa orang mengangkut barang dan perabotan rumah di muat ke salah satu mobil pikap.(AL)