PEMERHATI.ID, POHUWATO – Dalam pengaruh minuman keras, Seorang pemuda Riski Biki (27) warga Desa Popayato, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, di pukuli oknum Polisi hingga babak belur.
Kejadian itu bermula saat Riki bersama rekan-rekannya pergi ke pasar malam atau hoya-hoya sekitar pukul 24:00 Wita, Jum’at (10/05/2024) malam.
Mereka mendatangi pasar malam dalam pengaruh minuman keras (miras), dalam keadaan itu membuat Riski berteriak hingga di tegur oknum polisi.
Mendengar ada warga berteriak oknum polisi mendatangi orang berteriak dengan cara menegur. Tetapi polisi yang menegurnya itu tidak di kenal, sehingga Riski membalas teguran itu dengan cara membalas tidak mengenalnya.
Berselang beberapa menit kemudian Riski bersama rekannya balik, kemudian masuk ke sebuah tempat hiburan malam yang tak jauh dari pasar malam yang mereka datangi. Setiba pukul 03:00 Wita, sejumlah oknum polisi mendatangi tempat hiburan malam, berniat mencari sekolompok pemuda yang berteriak di pasar malam itu.
Melihat Riski berada ditempat itu, dua oknum polisi langsung menghajar Riski sampai jatuh tersungkur hingga babak belur. Rekan-rekan Riski berniat membantunya, namun beberapa oknum polisi langsung memukul temanya yang membantu itu.
Merasa sudah tidak tahan dengan pukulan oleh para oknum polisi, Riski langung mengeluarkan sebilah sajam jenis badik yang bawanya. Para oknum polisi melihat sajam saat di keluarkan, mereka kembali memukulnya hingga pinsan.
Melihat Riski sudah tergelak, rekan-rekannya langsung balik memberitahukan kepada tantenya, Riski sudah di pukuli para polisi hingga babak belur.
“(Oknum) Polisi ada sekitar memukul tujuh orang, tapi hanya ada dua orang yang memukul,” ujar Marsanda Mamuki (45), tante Riski BikiBiki, Sabtu (11/05/2024).
Tak hanya itu sesampainya di Polsek Popayato, Riski di pukuli lagi oleh para pihak kepolisian tanpa di beri ampun.
“Sampai saat ini Riski masih berada di Polsek Popayato. Bahkan tidak di bawah di Puskesmas untuk mendapat perawatan,” tutup Marsanda.
Sementara Kapolres Pohuwato, AKBP Winarno, mengatakan awalnya Riski bersama rekannya di tegur tidak terima, sehingga akan mengeroyok polisi yang menegur itu.
“Saat ini kasus itu sementara lidik, karena masyarakat (Riski bersama rekannya) itu sudah mabuk dengan mengeluarkan badik. Bahkan akan mengeroyok polisi,” tutup AKBP Winarno (Redaksi)