GORONTALO – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Gorontalo Menggelar Diskusi Publik di Aula DPRD Kota Gorontalo Selasa (03/12/2024). Diskusi tersebut mengangkat tema “Meneropong arah pembangunan Daerah Pasca Pilkada 2024“.
Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Deprov Gorontalo, Pengurus PB HMI, Badko HMI Sulutgo, dan Akademisi UNG.
Ketua HMI Cabang Gorontalo Adrian Latief mengatakan, kegiatan diskusi ini dirangkaikan dengan Rapat Pleno 1 yang merupakan agenda konstitusi. Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan karena menurutnya adanya keresahan anak-anak muda yang terlibat dalam tim kampanye tetapi tidak menyumbangkan ide-ide dan gagasan mengenai pembangunan daerah pasca pemilihan kepala daerah.
“Nah, ini juga bagian daripada evaluasi paling tidak kita mengambil bagian, ambil peran, karena kita melibatkan akademisi tadi nanti ini akan berlanjut, nanti kita setelah dari sini membuat draft, draft kajian akademis dan itu kita akan ketemu atau beraudiensi dengan BAPPPEDA entah mau provinsi atau kota”, kata Adrian.
Lebih lanjut menurut Adrian, hal ini sebagai upaya kita sebagai organisasi khususnya anak muda untuk mengembalikan ruang pemerintahan yang baik.
“Pembangunan daerah pasca pilkada karena memang pasca pilkada itu rentan sekali, artinya riskan dengan gejala-gejala konflik yang ditinggalkan. Dalam hal ini bukan hanya konflik pemilihan, tapi prapemilihan itu kan pemerintah dari itu kan meninggalkan hal-hal yang mungkin belum terselesaikan. Dalam hal ini kebijakan-kebijakan yang itu mangkrak dan lain sebagainya.” jelasnya.
Lebih lanjut dirnya juga mengungkapkan, program pemerintah ini harus bersandar pada RPJPD dan RPJMD karena memang visi misi calon kepala daerah ini kemarin bersandar pada RPJMD dan mampu meredam kebutuhan dasar di Provinsi Gorontalo terutama di masing-masing kepala daerah.
“Mulai dari angka kemiskinan, sektor pendidikan, kemudian ketimpangan sosial, kemudian juga ada tadi di Popayato krisis air bersih, itu kan karena ada aktivitas dan lain sebagainya. Nah ini perlu kita kawal pasca pemilihan kepala daerah, walaupun memang terlihat kepala daerah hari ini bukan lagi orang-orang baru, karena ini wajah-wajah lama yang kembali.” tegasnya.
Terkahir Adrian berharap kepada para anak-anak muda untuk melek soal pembangunan daerah, apalagi Provinsi kita ini masih termasuk provinsi termiskin.
“Jadi, paling tidak berangkat daripada anak-anak muda, dan kita-kita juga mahasiswa terutama, itu sudah harus ambil bagian, ambil peran dalam rangka memastikan, tata kelola pemerintahan yang baik kemudian tata kelola konflik-konflik ruang yang terjadi di provinsi Gorontalo, terutama di kota, itu juga harus kita pahami.” pungkasnya.