DaerahPeristiwa

Jalan Rusak di Talumopatu Kembali Telan Korban, Aktivis Minta Pemda Bertindak

PEMERHATI.ID, GORONTALO– Jalan rusak di Desa Talumopatu, Kecamatan Mootilango, Kabupaten Gorontalo, kembali menjadi sorotan. Kali ini, jalan tersebut memakan korban, di mana beberapa siswa mengalami kecelakaan dengan luka cukup serius pada tanggal 26 Februari 2024.

Kejadian ini kembali mengingatkan masyarakat akan kondisi jalan yang memprihatinkan. Jalan yang sudah belasan tahun tidak diperbaiki ini sering menyebabkan kecelakaan.

Aktivis Jasmin Dalanggo, putra asli Mootilango, turut prihatin atas kejadian yang menimpa siswa dan masyarakat setempat. Ia menyayangkan lambatnya respons pemerintah daerah dalam menangani permasalahan jalan rusak tersebut.

“Saya turut prihatin atas kejadian itu. Seharusnya ini sudah menjadi atensi dari pemerintah dan sudah ada tindak lanjut, tetapi sampai saat ini belum ada informasi yang masuk ke kita selaku masyarakat Mootilango,” ungkap Jasmin, kepada awak media, (28/02/2024).

Jasmin menuturkan, kondisi jalan yang rusak parah membuat akses tercepat menuju Kecamatan Boliyohuto melalui Jalan Selamat menjadi terhambat.

“Jalannya sudah bisa ditanami kelapa dan lain-lain. Kalau musim hujan sudah bisa dilepas ikan. Justru ini yang tidak dilihat oleh pemerintah,” kata Jasmin.

Sebelumnya, pada tanggal 26 November 2023, telah diadakan pertemuan di Kantor Camat Mootilango yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, termasuk Kesbangpol, PUPR, DLH, Camat, Polsek, dan unsur pemerintah desa se-Kecamatan Mootilango.

Pada pertemuan tersebut, pemerintah daerah menyatakan akan segera menindaklanjuti permasalahan jalan rusak tersebut, namun hingga saat ini belum ada realisasi dari janji tersebut.

“Hari ini pemerintah seakan sibuk dengan urusan pribadi yang mempertontonkan ketidakharmonisan terhadap rakyat. Perseteruan antara bupati dan wakil bupati yang katanya tidak dilibatkan dalam unsur pemerintah kabupaten,” ungkap Jasmin.

Jasmin khawatir perseteruan tersebut akan berakibat pada terhambatnya pelayanan publik, termasuk penanganan jalan rusak.

“Yang kita takutkan adalah jangan sampai di dalam pemerintahan justru ada kubu-kubu yang terbangun antara kubu bupati dan kubu wakil bupati. Nanti pemerintah ini akan mementingkan kepentingan kelompok tertentu dan rakyat yang jadi korbannya,” tutur Jasmin. ***

Related Posts