PEMERHATI.ID , Pohuwato – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Provinsi Gorontalo pada tanggal 22 April 2024 untuk meresmikan Bandara Pohuwato, sebuah proyek strategis yang diharapkan akan meningkatkan konektivitas dan pembangunan di wilayah tersebut.
Namun, salah satu warga dari Kecamatan Randangan Suduri Janihi yang terdampak oleh pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Pohuwato masih menuntut uang ganti rugi.
Warga tersebut menyampaikan bahwa tanah yang mereka miliki adalah warisan dan belum menerima pembayaran ganti rugi. Pada Sabtu (20/04/24), mereka bahkan memasang spanduk bertuliskan “TANAH INI BELUM DIBAYAR” di bundaran bandara sebagai bentuk protes atas ketidakadilan yang mereka alami.
Kadis Perhubungan, Hikman Katohidar, belum dapat memberikan konfirmasi karena sedang menjalankan ibadah Umroh. Dia menyarankan media untuk menghubungi Ketua Panitia, Yunus Muhammad, yang menjadi koordinator acara peresmian.
“maaf saya lagi umroh, ketua panitia pak Yunus muhammad” ujarnya via WhatsApp
Setelah dihubungi, Yunus Muhammad mengungkapkan bahwa ia hanya sebagai ketua Panitia pengresmian, dan untuk masalah pembebasan lahan, dia mengarahkan media untuk berbicara dengan dinas perhubungan yang lebih mengetahui detailnya.
“izin pak, yang lebih mengetahui pembebasan lahan di dinas perhubungan, karena anggarannya di dinas perhubungan, tks. ” tutup Yunus Muhammad via WhatsApp.
Selain itu, setelah bandara diresmikan, pemilik lahan yang terkena dampak diharapkan akan mendapatkan manfaat ekonomi dan sosial dari pembangunan tersebut, seperti peningkatan nilai properti, peluang bisnis baru, dan lapangan pekerjaan.
Kami harap Kementerian Perhubungan akan memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait masalah pembebasan lahan ini untuk memastikan bahwa semua pihak terlibat mendapatkan penjelasan yang jelas dan adil.