Pohuwato

Kopi Marbot, Ngopi Asyik Sekaligus Dukung Anak Yatim Hafiz Qur’an

POHUWATO – Titik Nol Kilometer Pohuwato, yang dulunya sepi dan nyaris tak dilirik, kini disulap jadi spot nongkrong kekinian berkat tangan kreatif anak-anak muda dari Masjid Kapal Munzalan Pohuwato.

Berlokasi strategis di bundaran Tugu Panua, ikon khas Pohuwato yang menggambarkan burung maleo, satwa endemik Sulawesi, titik ini berada tepat di jantung Blok Plan Perkantoran Marisa.

Kini, tempat ini jadi ruang terbuka yang ramai, ramah, dan hidup dari pagi hingga tengah malam. Berbagai kalangan dan latar belakang, datang bukan cuma untuk ngopi, tapi juga diskusi, tukar pikiran, atau sekadar cari udara segar.

Yang bikin beda, ada Kopi Marbot. Nama yang unik ini bukan tanpa makna. Diracik oleh anak muda Masjid Kapal Munzalan, kopi ini menawarkan rasa khas yang bikin ketagihan.

Tapi bukan cuma soal rasa, setiap cangkir Kopi Marbot yang dibeli, berarti kamu juga ikut beramal.

“Yang beli Kopi Marbot, tanpa sadar juga ikut bersedekah untuk anak-anak yatim penghafal Qur’an di Masjid Kapal Munzalan. Karena 50 persen hasil penjualan kita gunakan untuk mendukung kebutuhan mereka dan infrastruktur masjid,” jelas Haris Maku, Founder Kopi Marbot, Kamis (26/6/2025).

Berawal dari gerobak sederhana, Kopi Marbot kini jadi pemantik ekonomi kreatif lokal. Kehadirannya memicu semangat enterpreneur muda lainnya. Tak heran, kini kawasan ini mulai ramai dengan penjaja jajanan khas yang memperkaya suasana di Titik Nol.

Kini, di sini, bukan jadi sekadar tempat ngopi, tapi ruang kolaborasi, inspirasi, dan kontribusi.

Namun begitu, masih ada catatan kecil: kawasan ini masih minim penerangan saat malam hari. Harapannya sih, pemerintah bisa turut memperhatikan kebutuhan fasilitas dasar ini agar Titik Nol Kilometer Pohuwato semakin nyaman, aman, dan layak jadi ikon baru kota.

Buat kamu yang mampir ke Pohuwato, jangan lupa sempatkan waktu ke sini. Ngopi sambil berbagi kebaikan. Karena di Titik Nol, semua bisa jadi titik awal perubahan.

Related Posts