PEMERHATI.ID, GORONTALO – Korban tanah longsor di lokasi tambang desa Tulabolo, kecamatan Suwawa Barat, Bone Bolango, yang diduga memakan puluhan korban kini masi dalam proses pencarian.
Pencarian korban olrh tim gabungan di pimpin langsung oleh Komandan Reyomr Militer (Danrem) 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Hari Pahlaaantoro, S.Sos., Bersama Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Drs. Pudji Prasetijanto Hadi, MH.
operasi pencarian dan penyelamatan oleh tim gabubgan dimulai pada 08.00 Wita pagi dan melibatkan personel dari Korem 133/NW, Kodim 1304/Gorontalo, Yonif 713/Satya Tama, Polda Gorontalo, Polsek Suwawa, Basarnas, BPBD, Brimob Polda Gorontalo, Tim Kesehatan, Samapta dan masyarakat setempat.
Informasi yang berhasil dihimpun, korban tanah longsor yang berhasil dievakuasi 8 dari 33 korban bencana alam tanah longsor tersebut ditemukan telah meninggal dunia.
Selain itu masih ada beberapa masyarakat menginformasikan keluarganya lainya yang masih belum ditemukan, dan masih dalam tahap pencarian oleh tim gabungan.
Danrem 133/NW dalam keterangannya mengatakan, pihaknya akan terus mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk mencari korban dan membantu para korban yang terkena dampak tanah longsor.
“Kami akan terus melakukan pencarian dan penyelamatan hingga semua korban ditemukan,” ujar Danrem.
Brigjen TNI Hari Pahlawantoro juga menghimbau masyarakat untuk terus berhati-hati dan tidak mendekati lokasi tambang yang rawan longsor.
“Melihat kondisi cuaca masih belum memungkinkan, jadi masyarakat agar menghindari daerah rawan longsor,” ungkapnya.
Danrem juga berpesan kepada Prajurit yang tergabung dalam Satgas Bencana agar melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, serta menjaga kondisi fisik dalam melakukan misi Satgas Bencana ini, sehingga proses pencarian hingga evakuasi berlangsung berjalan lancar dan para korban dapat segera ditemukan. **