POHUWATO – Kunjungan kerja Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah di Kabupaten Pohuwato dimanfaatkan oleh para petani untuk menyampaikan permasalahan pertanian di lapangan.
Kedatangan gubernur disambut oleh Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, di rumah jabatan bupati pada Selasa, 13 Mei 2025.
Pasa kesempatan tersebut, ketua Induk P3A, Umar Etango, menyampaikan langsung berbagai kendala kepada Gubernur, antara lain percepatan pengerukan sedimentasi saluran sekunder dan tersier sesuai jadwal hambur P3A 2–20 Mei 2025, serta perlunya program rutin tahunan pengerukan untuk Daerah Irigasi Taluduyunu.
Ia juga menyoroti kondisi alat panen brigade Provinsi yang banyak rusak, sehingga petani kesulitan saat panen.
“Sedimen yang menumpuk di saluran primer dan sekunder menghambat petani melakukan penanaman secara serentak,” ujar Umar. Meski Bupati sudah menurunkan alat berat dan petani bergotong-royong, volume sedimen yang besar tetap menjadi hambatan utama.
Umar juga menambahkan, meskipun program swasembada pangan dari pemerintah pusat sangat bagus dan telah direspons oleh Pemda, kendala teknis di lapangan membuat perencanaan hambur tidak bisa dilakukan secara maksimal.
Ketersediaan dan kondisi alat panen menjadi faktor penting yang perlu perhatian serius.Masalah lain yang disampaikan adalah terkait pembelian gabah oleh Bulog.
Meski harga yang ditawarkan Rp6.500 per kilogram, pembelian diberhentikan karena rendemen gabah tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan Bulog.
“Kami mohon langkah ini segera mendapat perhatian, karena realisasi penanaman serentak terganggu,” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Gusnar Ismail langsung menghubungi pihak Balai untuk melakukan peninjauan dan meminta Kadis Pertanian mengalihkan alat panen tidak terpakai ke Pohuwato.
“Karena Pohuwato sedang panen, alat panen yang menganggur akan kami arahkan ke sini,” jelas gubernur.
Bupati Saipul Mbuinga menyampaikan terima kasih atas respons cepat dari Gubernur dan berharap petani bersabar.
“Insyaallah keluhan tersebut cepat tertangani dan petani bisa melaksanakan apa yang diharapkan,” tutup bupati.