PEMERHATI.ID, POHUWATO – Satu tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Fatma Datau (26) tidak memberi kabar kepada keluarga.
Hal itu membuat keluarga Fatma bersedih meminta pemerintah mencari mereka. Diketahui Fatma berangkat bersama temanya bernama Ona, sejak Minggu (09/06/2024) tanpa sepengetahuan pemerintah desa dan keluarga.
Keluarga Fatma mengetahui keberadaannya, disaat Ona menelpon keluarganya sudah berada di Jakarta menjalani karantina. Kemudian keluarga ona menelpon orang tua fatma untuk memberitahukannya.
Setelah menjalani karantina, mereka akan berangkat ke Arab Saudi menjadi TKW.
“Kami kaget anak saya, Fatma Datau, sudah berada di Jakarta akan berangkat ke Arab Saudi. Padahal keluarga dan orang tua tahu berada di Kota Gorontalo,” ujar Azis Datau (42), orang tua Fatma, Jum’at (21/06/2024), warga Desa Mekar Jaya, Kecamatan Duhidaa, Kabupaten Pohuwato.
Azis mengaku, fatma menjadi TKW di Arab Saudi di ajak oleh temanya, bersama Cilly Lamapa orang yang baru di kenal mereka melalui media sosial.
“Fatma menjadi TKW tidak diketahui orang tua dan keluarganya, sedangkan surat pernyataan hanya di tanda-tangani oleh orang tua Ona,” tutur Azis.
Azis mengungkapkan, setelah mengetahui putrinya menjadi TKW segera menelpon, dengan niat untuk di pulangkan ke daerah asal. Tetapi saat menelpon putrinya agen mereka bernama Cilly Lamapa, yang tidak memberikannya karena sudah menandatangani surat pernyataan itu.
“Anak saya tidak di pulangkan lagi, dengan alasan sudah menandatangani surat pernyataan. Apabila memulangkan putrinya orang tua harus membayar biaya tebusan, bahkan keluarga di tantang untuk melapor dengan dalih tidak takut sama sekali,” ungkap Azis.
Olehnya Azis berharap, pihak berwajib segera menemukan anaknya untuk tidak berangkat ke Arab Saudi, demi keselamatan putrinya yang akan menjadi TKW.
“Kami semua sangat berharap perwakilan Pemerintah Indonesia yang di Riyadh, bisa membantu untuk menemukan dan memulangkan anak saya,” tutur Azis.
Atas kejadian itu Azis bersama keluarga akan melaporkannya ke pihak berwajib. Karena sudah mengirim TKW illegal.
“Kami melapor atas nama Cilly Lamapa, ke Polres Pohuwato, karena dia takut kalau kami melaporkan kejadian otu,” tutup Azis. (Redaksi)