POHUWATO – Komitmen Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, dalam memperjuangkan akses pasar bagi pelaku UMKM akhirnya mulai membuahkan hasil.
Hal ini merupakan hasil dari agensa reses sebelumnya Ketua Komisi II DPRD Pohuwato, Mikson Yapanto, bersama para pelaku UMKM, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindakop) Pohuwato, serta pihak investor, termasuk manajemen PGP.
Syaraba Asy-Syifa Panua, kini resmi menjadi bagian dari kebutuhan PT. Pani Gold Project. Langkah ini menjadi bukti nyata dukungan terhadap UMKM bukan sekadar wacana, melainkan sebuah gerakan konkret untuk memperkuat ekonomi lokal.
Owner UMKM Asy-Syifa Panua menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kesempatan besar ini.
“Keberhasilan ini membawa dampak yang sangat luas, tidak hanya bagi UMKM itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat. Kami menyisihkan 25% dari keuntungan penjualan produk untuk pembangunan Pondok Tahfizh Haamilul Qur’an. Ini sejalan dengan program pemerintah Pohuwato, yakni ‘Mencetak Satu Desa, Satu Hafizh’,” ujarnya.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari hasil reses yang dilakukan oleh Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo bersama Gekraf Pohuwato. Dalam pertemuan tersebut, para pelaku UMKM menyampaikan berbagai tantangan, terutama terkait keterbatasan akses pasar. Kini, janji yang disampaikan dalam reses tersebut mulai terealisasi.
“Kami sangat bersyukur karena langkah konkret ini menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar hadir dalam mendukung UMKM,” ujar salah satu perwakilan pelaku usaha kreatif.
Dilain sisi, Mikson Yapanto saat di hububgi pemerhati.id, mengatakan, UMKM memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi daerah, sehingga harus mendapatkan perhatian serius.
“Kita tidak bisa membiarkan UMKM berjuang sendirian. Pemerintah harus turun tangan untuk membuka akses pasar yang lebih luas, terutama dengan melibatkan perusahaan-perusahaan besar yang berinvestasi di Pohuwato,” tegasnya.
Dirinya mengaprsiasi PT. Pani Gold Project mau menerima Produk UMKM Lokal, bahkan akan di persiapkan untuk jangka panjangngya, menurutnya ini hal yang luar biasa.
“Banyak pelaku UMKM yang memiliki produk berkualitas, tetapi mengalami kesulitan dalam pemasaran. Inilah yang menjadi tugas kami, memastikan produk lokal bisa bersaing dan mendapatkan tempat di pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Menurutnya, Mikson, sistem jual beli putus yang diterapkan PT. Pani Gold sangat membantu UMKM dalam menjaga kestabilan produksi dan pendapatan.
“Banyak pelaku UMKM yang terkendala sistem titip jual, yang tidak menjamin kepastian pemasukan. Dengan pola kerja sama ini, pata pelaku usaha bisa lebih tenang dalam berproduksi dan merencanakan pengembangan usaha kedepan,” ujar Mikson.
Terakhir dirinya berharap, adanya sinergi antara pemerintah daerah, Investor, dan komunitas UMKM, dalam mengembangkan UMKM kreatif di Pohuwato.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya berlanjut, tetapi juga semakin diperluas. Masih banyak produk lokal lainnya yang membutuhkan akses pasar yang lebih besar. Dengan dukungan berkelanjutan, UMKM Pohuwato bisa naik kelas dan menjadi pilar utama ekonomi daerah,” pungkasnya.