POHUWATO – Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, berdampak kesehatan masyarakat.
Selama beberapa hari terakhir, warga di Kecamatan Popayato melaporkan menderita gatal-gatal, karena mandi menggunakan Air bersih PDAM di Popayato, diduga karena air yang tercemar aktivitas tambang di Kecamatan Popayato Timur.
Salah satu warga Desa Telaga Biru, Kecamatan Popayato, Juliane Rambi, mengatakan air PDAM di Popayato sudah menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat pemanfaat air bersih, karena air bersih itu mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Saya juga kerja di apotik, akhir-akhir ini banyak pasien yang datang beli obat dengan keluhan mengalami gatal – gatal di badan. Mungkin karena air kabur itu di gunakan untuk mandi, sehingga masyarakat mengalami gangguan kesehatan,” ujar Juliane
Juliane mengaku air bersih yang menguning dan di penuhi lumpur sudah dua minggu berjalan, karena adanya aktivitas tambang emas itu.
“Sebenarnya hampir setiap hari air bersih ini kabur, namun kali ini lebih parah sudah di penuhi dengan lumpur. Biasanya kalau satu hari bersih besok hingga tiga hari kedepan kabur,” tutur Juliane
Walaupun air bersih sudah kabur mereka tetap menggunakan kebutuhan sehari-hari, baik cuci pakaian, cuci piring, hinga mandi. Karena tidak ada juga sumber air lain selain tempat itu.
“Kalau kabur biasanya mo di tampung dulu, kase mengendap dulu. Pokonya keluhan masyarakat so banyak, sejak saya ada posting ini keadaan air sudah begini,” tutup Juliane (***)