Pendidikan

Tim PKM Unisan Rampungkan Alat Pengusir Hama Tenaga Surya

GORONTALO – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Ichsan (Unisan) Gorontalo berhasil merampungkan perakitan alat pengusir hama generasi baru berbasis mikrokontroler yang ditenagai energi surya, Kamis (13/11/2025).

Inovasi ini dikembangkan untuk melindungi lahan pertanian dengan kombinasi cahaya dan suara yang aktif otomatis saat mendeteksi pergerakan hama, sekaligus menekan ketergantungan pada metode konvensional seperti jaring atau mercon yang berisiko.

Perangkat dirancang mengedepankan efisiensi energi dengan memanfaatkan panel surya dan sistem manajemen baterai, sehingga mampu beroperasi siang dan malam di area pertanian terpencil tanpa bergantung pada listrik PLN.

Ketua Tim PKM, Frengky Eka Putra Surusa, S.T., M.T, mengatakan, bahwa alat tersebut memadukan sensor ultrasonik HC-SR untuk deteksi gerak, modul relay berpenjadwalan otomatis, lampu strobo, dan speaker, yang seluruhnya dikendalikan oleh mikrokontroler.

“Perangkat ini dirancang agar dapat bekerja mandiri dan cerdas, menyesuaikan waktu operasi dengan jam rawan hama untuk menghemat energi serta memperpanjang usia komponen,” kata Frengky.

Dirinya menjelaskan, dalam uji laboratorium, tim fokus pada proses penyolderan dan kalibrasi komponen, memastikan kestabilan catu daya (DC) dari baterai surya, keandalan switching relay, dan konsistensi respons sensor terhadap pergerakan objek pada jarak efektif.

“Uji simulasi juga dilakukan untuk memverifikasi pemicu nyala lampu dan bunyi speaker sesuai dengan logika dan durasi yang telah diprogram,” jelas Frengky.

Dirinya juga mengungkapkan, Sistem energi terbarukan perangkat ini ditopang oleh panel surya yang terhubung ke solar charge controller berlayar LCD, berfungsi mengatur pengisian dan perlindungan beban agar tegangan stabil bagi mikrokontroler dan aktuator.

“Dengan skema ini, alat dapat dipasang di lahan pertanian tanpa memerlukan infrastruktur listrik tambahan,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, sistem energi terbarukan perangkat ini ditopang oleh panel surya yang terhubung ke solar charge controller berlayar LCD, berfungsi mengatur pengisian dan perlindungan beban agar tegangan stabil bagi mikrokontroler dan aktuator.

“Dengan skema ini, alat dapat dipasang di lahan pertanian tanpa memerlukan infrastruktur listrik tambahan,” tambahnya.

Terikhir dirinya menerangkan setelah tahap uji laboratorium rampung, tim akan melakukan uji lapangan untuk menyempurnakan ambang deteksi, pola cahaya, dan bunyi sesuai dengan karakter hama dan kondisi lahan setempat.

“Dengan kombinasi sistem otomatis, energi terbarukan, dan stimulus multimodal, kami berharap alat ini mampu mengurangi kerusakan tanaman akibat tikus dan burung tanpa bahan kimia maupun suara ledakan yang membahayakan,” pungkasnya.

Berikut daftar utama komponen yang digunakan:

  1. Mikrokontroler – pengolah data sensor dan kendali relay
  2. Sensor ultrasonik HC-SR – mendeteksi gerak/jarak hama
  3. Relay module – pengatur beban lampu dan speaker
  4. Lampu strobo/LED kuat – stimulus visual pengusir hama
  5. Speaker/sirene – stimulus audio pengusir hama
  6. RTC/Timer – pengatur jadwal operasi otomatis
  7. Solar charge controller – pengatur pengisian baterai
  8. Panel surya & baterai – sumber dan penyimpanan energi

 

 

What's your reaction?

Related Posts