OpiniPolitik

Partai Politik dalam Konteks Realitas Indonesia: Peran, Tantangan, dan Harapan

PEMERHATI.ID – Partai politik di Indonesia selalu menjadi pusat perhatian dan perdebatan yang tak kunjung usai. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak masalah dan kejutan telah menghantui dunia politik Indonesia. Mulai dari perdebatan seputar Presidential Threshold dan Parliamentary Threshold, hingga dinamika koalisi antar partai politik, serta isu yang sangat politis seperti dampak elektoral dari pendukung Penguasa terhadap partai politik. Semua ini telah menciptakan gelombang berita yang signifikan dalam arena politik Indonesia.

Kompleksitas persoalan yang muncul memerlukan kehadiran aktif dari partai politik, terutama dalam peran mereka sebagai pengelola konflik. Di era demokrasi-pluralis seperti Indonesia, peran partai politik menjadi sangat penting. Ini diperkuat oleh realitas sosiologis di berbagai wilayah nusantara yang sering kali diwarnai oleh konflik agraria, seperti yang terjadi di Wadas, Rempang, Pohuwato, hingga Lampung.

Dalam konteks konflik agraria, anggota DPRD – DPR diharapkan dapat menjadi suara rakyat yang memperjuangkan aspirasi mereka ketika berhadapan dengan kekuatan ekonomi, seperti investor atau pelaku usaha. Hal ini penting agar rakyat tidak merasa sendirian saat menghadapi perjuangan mereka dalam pertarungan melawan kekuasaan.

Dengan demikian, peran partai politik sebagai “mesin pencetak” pemimpin masa depan sangatlah penting. Mereka harus memberikan contoh dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Selain itu, partai politik juga diharapkan memperjuangkan kebijakan strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam substansinya, partai politik harus mewujudkan politik sebagaimana yang didefinisikan oleh Aristoteles, yaitu memperjuangkan “kebaikan bersama” secara sistematis dan terstruktur.

Ketika semua fungsi ini ditempatkan dengan benar, partai politik menjadi wahana yang membimbing masyarakat dalam memahami kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pendidikan politik yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat memahami hak dan kewajiban politik mereka, sehingga dapat menghindari atau meminimalkan golput.

Sebaliknya, seringkali peran partai politik dalam sosialisasi terbatas pada upaya memperoleh dukungan masyarakat demi efek elektoral semata. Mereka sering tidak memprioritaskan upaya untuk memasyarakatkan ide, visi, dan kebijakan strategis kepada konstituen mereka, serta mendapatkan umpan balik dari masyarakat.

Peran partai politik seharusnya semakin intens, dekat, dan fokus pada mengagregasi kepentingan publik secara nyata. Terutama mengingat kehadiran momentum politik lima tahunan pada tahun 2024, di mana partai politik harus berperan aktif dalam menjaga kualitas demokrasi dan mencari pemimpin nasional melalui pemilihan umum yang diatur oleh konstitusi.

Oleh karena itu, partai politik dapat menjadi saluran yang tepat untuk menangani konflik ketika muncul, sambil juga menjalankan peran pengontrol yang efektif dalam sistem politik. Partai modern harus dibangun melalui proses kaderisasi yang tepat.

Oleh karena itu, partai politik dapat menjadi saluran yang tepat untuk menangani konflik ketika muncul, sambil menjalankan peran pengontrol yang efektif dalam sistem politik. Partai harus dibangun melalui proses kaderisasi yang tepat.

Namun, ada beberapa tahapan penting dalam proses ini. Pertama, merekrut orang untuk bergabung dengan partai, kemudian membina kader menjadi loyalis, kemudian “mendistribusikan” kader ke posisi atau jabatan publik. Partai politik perlu mengambil langkah-langkah progresif dalam beradaptasi dengan situasi yang selalu berubah, daripada hanya terjebak dalam rencana pragmatis yang berkaitan dengan figur politik tertentu.

Lebih dari itu, partai politik harus memiliki kecermatan dalam merealisasikan platform partainya, dan tidak boleh terlalu fokus mempertahankan kekuasaan yang mungkin dapat menyesatkan mereka dari tujuan sejati mereka, yaitu mewujudkan kebaikan bersama dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, partai politik harus melanjutkan peran penting mereka dalam menjalankan politik yang sehat, berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi dan aspirasi rakyat. Dengan begitu, mereka dapat menjalankan peran mereka dengan efektif dalam mengatasi konflik, membentuk pemimpin masa depan, dan memperjuangkan kepentingan umum serta kesejahteraan rakyat Indonesia.

Keseriusan dalam melaksanakan tugas-tugas ini secara bersungguh-sungguh, partai politik dapat memenuhi harapan dan tanggung jawab mereka dalam proses demokrasi Indonesia yang majemuk.

Penulis : Dr. Rusmulyadi, S.H

Related Posts