PEMERHATI.ID, BONE BOLANGO – Tim dosen Program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo (UNG), gandeng mahasiswa melakukan penelitian reproduksi potensi tanaman obat keluarga kumis kucing, di Desa Iloheluma, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian penelitian mahasiswa, untuk menanam kumis kucing dengan cara pertumbuhan stek tanaman kumis kucing dengan peredaman zat pengatur tumbuh auksin.
Tanaman kumis kucing merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat dikalangan masyarakat, terutama sebagai obat tradisional yang dapat mengobati beberapa macam penyakit, seperti penyembuhan batuk, sembelit, encok dan masuk angin.
Kumis kucing juga memiliki manfaat pada pengobatan batu ginjal, dan radang ginjal, tanaman ini tergolong dalam family Lamiaceae atau Labiatae. Pada umumnya kumis kucing tumbuh subur dipadang rumput, dan semak-semak sebagai tanaman liar.
Selama tanamannya tersinar cahaya matahari dan tanahnya subur, serta adanya air yang cukup, tanaman kumis kucing mampu tumbuh dengan baik.
Berbagai macam perlakuan budidaya mampu meningkatkan hasil tanaman kumis kucing, salah satunya yaitu dengan pemberian zat pengatur tumbuh dari auksin.
Dosen penanggungjawab, Silvana Apriliani, mengatakan zat pengatur tumbuh berfungsi mempercepat, dan memperlambat laju pertumbuhan perkembangan tanaman.
Sementara untuk zat pengatur tumbuh dengan kelompok auksin, berfungsi merangsang pertumbuhan tunas, sehingga terjadinya pembelahan sel yang menyebabkan muncul tunas lebih cepat.
“Penggunaan auksin dapat menunjang dan mengoptimalkan proses pertumbuhan kumis kucing, karena berdasarkan hasil penelitian pemberian dosis zat pengatut tumbuh auksin, 100 ppm yang diamati pada 60 hari setelah tanam, mendapat tinggi tanaman sebesar 44,06 cm, jumlah daun sebanyak 73 helai daun, dan berat basah tanaman 30 gg,” tutup Silvana ***