Pada malam 11 Agustus 2023, Erros Djarot hadir di Hall Dewan Pers di Jakarta untuk menerima penghargaan Pejuang Kemerdekaan Pers dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Dia diakui atas perannya dalam mengawal kemerdekaan pers sejak zaman Orde Baru, terutama melalui Tabloid Detik yang dibredel saat masa pemerintahan Jenderal Soeharto.
Pelopor Pers Merdeka : Apresiasi untuk Erros Djarot dan Prof. Azyumardi Azra
Selain Erros Djarot, penghargaan serupa juga diberikan kepada almarhum Prof. Azyumardi Azra yang diwakili oleh putrinya, Emily Sakina Azra. Erros dinilai sebagai pelopor Pers Merdeka, dan penghargaan tersebut diberikan dalam acara Malam Anugerah SMSI 2023.
Dalam momen yang sarat dengan arti, suasana hangat dan penuh hormat memenuhi ruang Hall Dewan Pers. Wakil Ketua Umum SMSI Pusat, Yono Hartono, dengan tegas menyatakan, “Erros Djarot dan Prof. Azyumardi Azra adalah pelopor Pers Merdeka.” Pernyataan ini bukan hanya penghargaan semata, tetapi juga pernyataan tekad untuk terus memperjuangkan kemerdekaan pers dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
“Erros Djarot dan Prof Azyumardi Azra itu pelopor Pers Merdeka” Kata Wakil Ketua Umum SMSI Pusat, Yono Hartono yang juga mendapingi Erros Djarot saat berpidato setelah menerima penghargaan.
Semangat Cinta dan Pengabdian: Pesan Dalam Hati Erros Djarot
Erros Djarot merasa terhormat dan mengaku melakukan segala sesuatu dengan cinta pada negeri dan masa depan anak cucu. Dia mendorong anggota SMSI untuk bangga menjadi bagian dari pers, meskipun terbatas secara materi, namun dengan integritas dan dedikasi yang kuat. Pesan inspiratif ini mengajarkan arti sejati dari dedikasi dan integritas dalam menjalani tugas sebagai pelindung kebenaran dan kebebasan informasi.
“Saya setiap melakukan apa pun dengan I do all with love. Lakukan segala sesuatu dengan cinta, cinta pada negeri, cinta pada masa depan anak cucu. Jangan pernah takut, takutlah pada keterbelakangan cara berpikir,” kata Erros.
Firdaus Menyuarakan Kepedulian: Pidato Galak Terkait Kemerdekaan Pers
Ketua Umum SMSI, Firdaus, memberikan pidato galak terkait rencana jahat dalam draf hak penerbit yang dapat membredel media yang belum terverifikasi oleh Dewan Pers. Dia menentang usaha konglomerasi untuk menghegemoni bisnis media melalui cara tidak sehat dan meminta legitimasi presiden.
Firdaus menyuarakan bahwa monopoli media yang diinginkan oleh sekelompok pihak akan membawa dampak negatif terhadap keberagaman opini dan kebebasan berpendapat dalam masyarakat. Dengan penuh keyakinan, Firdaus mengajak semua pihak yang peduli terhadap kemerdekaan pers untuk bersama-sama berjuang melawan upaya-upaya yang dapat menghambat dan membahayakan perkembangan jurnalisme independen di Indonesia.
Malam Bersejarah: Momentum Penting bagi Kemerdekaan Pers
Pada acara yang sama, penghargaan juga diberikan kepada anggota DPR asal Jambi, Dr. Ir. HAR Sutan Adil Hendra, MM, dan Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, sebagai Sahabat Pers. Puncak acara melibatkan penghargaan kepada Kate Beddoe dari Kemitraan Berita Google untuk kawasan Asia Pasifik, atas kontribusinya dalam mengawal kemerdekaan pers dan mendukung pertumbuhan ekosistem berita digital di Indonesia. (*)