Pemerhati.id, Pohuwato– Ratusan warga penambang dari Aliansi Majelis Permusyawaratan Rakyat Pohuwato (MPRP) menggeruduk kantor Bupati Pohuwato pada hari Senin, 11 September 2023.
Mereka memprotes ketidakjelasan pembayaran ganti rugi lahan yang dijanjikan oleh perusahaan Pani Gold Project. Aksi ini hampir saja berubah menjadi kerusuhan, tetapi Bupati Saipul A. Mbuinga mampu meredam emosi massa dan memberikan jaminan penyelesaian masalah.
Aksi protes yang terjadi di Pohuwato pada hari ini merupakan ekspresi kekecewaan ratusan warga penambang yang merasa diabaikan oleh perusahaan Pani Gold Project. Mereka meminta Bupati Pohuwato untuk menegaskan tuntutan mereka agar perusahaan membayar ganti rugi lahan yang telah dijanjikan.
Dalam pantauan awak media ini, ratusan warga penambang berkumpul di depan kantor Bupati Pohuwato dan mulai memprotes dengan keras. Mereka saling dorong-dorongan, dan situasi hampir saja ricuh. Namun, Bupati Saipul A. Mbuinga dengan tenang menghadapi masa aksi dan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan mereka.
Bupati Saipul A. Mbuinga membantah tuduhan bahwa dirinya menjadi juru bicara perusahaan. Dia menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka telah mengantarkan tuntutan ini langsung ke Jakarta dan bertemu dengan pengambil kebijakan tertinggi di perusahaan.
“Saya tidak pernah menjadi juru bicara perusahaan. Tidak ada yang lebih penting bagi saya daripada pertanggungjawaban kepada masyarakat,” ungkap Bupati Saipul.
Dia juga menjelaskan bahwa pengambil kebijakan tertinggi di perusahaan di Jakarta telah berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini. Bupati memberikan apresiasi kepada Satgas yang telah bekerja maksimal dalam menghadapi situasi yang membahayakan nyawa mereka.
Sebelumnya, para orator dari Majelis Permusyawaratan Rakyat Pohuwato (MPRP) menghadirkan tuntutan-tuntutan mereka kepada Bupati. Mereka menyindir Bupati agar mampu menjawab keinginan masa aksi yang merupakan para penambang.
Salah satu tuntutan utama adalah mengenai ketidakjelasan pembayaran ganti rugi lokasi yang dijanjikan oleh perusahaan melalui tim yang dibentuk Forkopimda. Orator-orator tersebut menegaskan bahwa mereka telah menunggu selama sekitar 9 bulan, tetapi belum ada kepastian terkait pembayaran tersebut.
“Sudah 9 bulan kami menunggu dan menyampaikan aspirasi ini, namum sampai dengan saat ini tidak ada realisasinya,” ucap Reyin Suleman
Dalam tanggapannya Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, mengatakan bahwa Forkopimda telah mendesak pihak perusahaan untuk merespons tuntutan ini dengan serius. Dia memberikan jaminan bahwa dalam waktu dekat akan ada jawaban terkait tuntutan dari para penambang.
”Kami sudah mendesak pihak Perusahaan melalui para pengambil kebijakan, mereka langsung menanggapi dengan serius. InshaAllah dalam waktu dekat akan ada jawaban terkait yang menjadi tuntutan dari bapak ibu para penambang,” ujar Bupati saipul. (**)