PEMERHATI.ID, Pohuwato – Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi, menggugah kesadaran seluruh stakeholder di lingkungan pemerintahan daerah untuk memandang serius isu penambang lokal. Dalam sebuah pertemuan dengan para penambang lokal, Nasir Giasi menekankan perlunya pendekatan yang bermartabat dalam menangani isu yang dapat mengganggu stabilitas daerah tersebut, Senin, (11/09/2023)
“Sebagai Ketua DPRD saya menghimbau kepada seluruh pihak, baik DPRD, Forkopimda, stakeholder, kemudian pihak perusahaan itu sendiri untuk mendekatkan hati ke masalah ini,” Ujar Nasir Giasi
Ketua DPRD selama dua periode ini, secara tegas menyatakan bahwa stabilitas daerah telah terganggu akibat isu penambang lokal. Dia meminta semua pihak, termasuk DPRD, Forkopimda, stakeholder, dan perusahaan terlibat, untuk merapatkan barisan dalam menangani permasalahan ini. Giasi juga menyoroti pentingnya pendekatan yang damai dan teratur dalam menyampaikan aspirasi, yang telah ditunjukkan oleh para penambang lokal.
“Hari ini mereka masih menyampaikan aspirasi dengan secara damai, secara teratur. Sekali lagi, suluruh stakeholder di daerah ini dekatkan dulu hati ke masalah ini dan isu ini. Isu permasalahan penambang lokal,” ujar Nasir
Sebagai lembaga wakil rakyat, DPRD Kabupaten Pohuwato meminta perusahaan terlibat untuk mengambil langkah awal yang bermartabat dalam menurunkan para penambang lokal. Ketua DPRD juga menegaskan bahwa komitmen dan sikap dari perusahaan tersebut harus menjadi fokus utama. Forkopimda, yang termasuk Nasir Giasi, berkomitmen untuk menuntut sikap yang sesuai dengan nilai-nilai bermartabat dalam menangani isu ini.
Dalam merespons seruan ini, beberapa penambang lokal mengungkapkan kekhawatiran mereka. Mereka menekankan perlunya perlindungan hak-hak mereka sebagai pekerja lokal dan meminta perlakuan yang adil dari perusahaan. Para penambang juga berharap agar masalah ini dapat diselesaikan tanpa mengorbankan mata pencaharian mereka.
Untuk mengatasi isu penambang lokal, Nasir Giasi dan Forkopimda bersama stakeholder lainnya berkomitmen untuk merancang langkah-langkah konkret. Ini termasuk dialog terbuka dengan perusahaan terkait, pengawasan ketat terhadap kegiatan penambangan, dan upaya-upaya untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi semua pihak yang terlibat. Mereka juga berencana untuk memfasilitasi dialog antara perusahaan dan penambang lokal.
“Saya juga bagian dari Forkopimda itu, komitmen yang kami tuntut itu adalah, bagaiman sikap awal perusahaan menurunkan penambang lokal secara bermartabat. Yang bermartabat itu yang kemudian di tuntut oleh mereka (penambang lokal), sikap dan komitmen dari perusahaan itu sendiri,” tutup Nasir.
Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato berharap bahwa melalui kolaborasi dan komunikasi yang baik antara semua pihak, isu penambang lokal dapat diselesaikan dengan damai dan bermartabat. Stabilitas daerah ini diharapkan akan kembali pulih, sementara hak-hak pekerja lokal tetap terlindungi.
Isu penambang lokal di Kabupaten Pohuwato telah menjadi fokus perhatian, dengan Ketua DPRD, Nasir Giasi, memimpin upaya untuk menangani masalah ini. Dengan komitmen dari semua stakeholder dan pendekatan yang bermartabat, harapannya adalah bahwa masalah ini dapat diselesaikan dengan baik, menjaga stabilitas daerah sambil melindungi hak-hak pekerja lokal. (AA)