PEMERHATI.ID, Pohuwato – Menjelang Pemilihan Presiden 2024, Tim Kampanye Daerah (TKD) yang mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Rakabuming Raka di berbagai kabupaten di Gorontalo telah secara resmi mendeklarasikan keberadaannya.
Namun, situasi berbeda terjadi di Pohuwato, di mana TKD yang ditunjuk belum memberikan deklarasi, bisa jadi Kekhawatiran di kalangan pendukung Prabowo dan Gibran di Pohuwato akan timbul karena kurangnya keseriusan yang dirasakan oleh TKD yang telah ditunjuk.
Menambah ketidakpastian adalah kurangnya koordinasi dalam koalisi yang mendukung Prabowo dan Gibran di Pohuwato. Spanduk kampanye yang didominasi oleh Partai Gerindra memunculkan pertanyaan, karena partai-partai pendukung lainnya sepertinya diabaikan, memunculkan keraguan tentang peran mereka nanti dalam strategi pemilu mendatang.
Yang mencolok absen dari materi kampanye adalah wajah Nasir Giasi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD II) Golkar di Pohuwato, yang juga menjabat sebagai Ketua TKD Prabowo-Gibran di wilayah Pohuwato. Dominasi Gerindra dalam materi promosi menimbulkan kekhawatiran tentang inklusivitas dalam koalisi.
Kesulitan situasi semakin mencuat dengan keberadaan Partai Amanat Nasional (PAN), partai pendukung yang tidak termasuk dalam daftar resmi tim kampanye. Anomali ini menimbulkan kekhawatiran bahwa koalisi Indonesia Maju yang lebih luas di Pohuwato mungkin tidak sepenuhnya berkomitmen untuk memastikan kemenangan Prabowo dan Gibran.
Saat di konfirmasi, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Pohuwato Amir Sudariman, dirinya mengakui bahwa baliho tersebut hanya di buat oleh Partai Gerindra. “Itu hanya baliho Gerindra punya, bukan dari koalisi,†ujarnya Amir, jum’at, (01/12/2023).
Sementara pasangan Prabowo-Gibran mendapat dukungan dari koalisi yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Garuda, dan PSI. (DA)