GORONTALO– Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, menyambut kedatangan kelompok mahasiswa dari Persatuan Aksi Pelajar Mahasiswa Indonesia Bone Bolango-Gorontalo (PAPMIB-G) dan Komisariat HMI Hasyim Muzadi di Kantor DPRD Provinsi Gorontalo, Senin, (28/10/2024).
Kedua organisasi tersebut datang untuk menyampaikan aspirasi terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat di Kabupaten Pohuwato yang merugikan dianggap merugikan.
Massa aksi mengangkat isu-isu seputar sejumlah perusahaan yang diduga beroperasi tanpa izin resmi di Kabupaten Pohuwato serta adanya aktivitas tambang liar yang menimbulkan dampak negatif bagi warga dan lingkungan.
Kepada pemerhati.id, Senin (28/10/2024), Mikson Yapanto, merupakan putra daerah Pohuwato, menekankan komitmennya untuk berjuang sepenuh hati tanpa memandang siapapun untuk kepentingan masyarakat Pohuwato sesuai tuntuan yang disampaikan oleh massa aksi.
“Saya adalah putra daerah Pohuwato dan sudah menjadi tanggung jawab saya untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat di sana. Posisi ini saya anggap sebagai pengabdian kepada masyarakat, sehingga saya akan terus mengawal dan memastikan agar segala tuntutan masyarakat Pohuwato mendapat perhatian serius,” kata Mikson di hadapan masa aksi.
Para peserta masa aksi dari PAPMIB-G dan HMI Komisariat Hasyim Muzadi dalam orasinya menyoroti praktik yang diduga dilakukan oleh sejumlah perusahaan tanpa izin di Pohuwato.
Mereka menyebut, banyak dari perusahaan tersebut melakukan aktivitas yang merusak lingkungan tanpa izin yang sah dan tidak mematuhi aturan lingkungan.
Hal ini dinilai merugikan masyarakat sekitar, yang terdampak langsung dari aktivitas tersebut, terutama dalam hal pencemaran lingkungan dan dampak sosial lainnya.
“Kami datang ke sini untuk menyampaikan langsung aspirasi kami kepada wakil rakyat di DPRD. Kami berharap agar pemerintah, melalui DPRD Provinsi Gorontalo, segera menindaklanjuti dan menyelesaikan persoalan ini. Kehadiran perusahaan-perusahaan ilegal ini bukan hanya mengganggu kehidupan sosial ekonomi warga, tetapi juga mengancam kelestarian lingkungan di Pohuwato,” ujar salah satu orator masa aksi.
Menanggapi aspirasi tersebut, Mikson berjanji untuk mengadakan pertemuan lanjutan guna membahas masalah ini lebih mendalam, setelah menerima data lengkap dari pihak mahasiswa.
“Data yang valid akan sangat berguna untuk memastikan setiap langkah yang diambil dapat memberikan solusi yang efektif,” ungkap Mikson.
Ia mengakui pentingnya kejelasan data dan fakta dilapangan dalam pertemuan nantinya, agar kepentingan masyarakat dapat terpenuhi tanpa mengabaikan aspek hukum yang berlaku.
“Kami akan mengadakan pertemuan lebih lanjut, di mana saya akan mengundang para mahasiswa dan pihak-pihak terkait untuk berdiskusi. Tentunya kami membutuhkan data yang akurat dan lengkap. Kami ingin memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil benar-benar dapat menyelesaikan masalah dan memberikan solusi jangka panjang bagi masyarakat Pohuwato,” jelas Mikson.
Di akhir dialognya, Mikson kembali menegaskan komitmennya untuk terus memantau situasi di Pohuwato, terlebih dengan posisinya yang berasal dari daerah tersebut.
Ia menyampaikan bahwa tanggung jawabnya sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo adalah memperjuangkan aspirasi masyarakat, dan hal itu yang akan ia lakukan karena dirinya adalah wakil rakyat yang di percayai oleh Masyarakat Pohuwato dan Boalemo. (*)