Peristiwa

Viral Anggota Polri di Pohuwato Makan Rumput, Polsek Popayato Beri Klarifikasi

POHUWATO – Polsek Popayato memberikan klarifikasi terkait beredarnya video berdurasi 25 detik yang memperlihatkan sejumlah anggota polisi diduga “makan rumput” sebagai bentuk hukuman disiplin. Pihak kepolisian menegaskan tidak pernah ada perintah dari pimpinan untuk melakukan tindakan tersebut.

Peristiwa dalam video tersebut terjadi pada Sabtu, 13 Desember 2025, di lingkungan Polsek Popayato, Kabupaten Pohuwato. Tiga personel yang bertugas piket hari itu diketahui datang terlambat ke markas komando (Mako) Polsek Popayato.

Ketiga anggota tersebut yakni Aipda Yance Tumewu selaku komandan jaga, Aipda Frans Oktavea sebagai anggota jaga, serta Brigpol Rahmat Pakaya sebagai anggota jaga.

Setelah mendapat panggilan dari Kanit Propam Polsek Popayato, Aipda Syaefuddin Arsyad, ketiganya segera hadir di kantor dan menerima arahan serta atensi pimpinan.

Sebagai bentuk pembinaan disiplin, para personel tersebut menjalani sanksi internal berupa push up, kerja bakti membersihkan pendopo, serta halaman Polsek Popayato.

Tindakan tersebut merupakan bentuk pembinaan disiplin yang lazim dan bertujuan menumbuhkan rasa tanggung jawab serta meningkatkan kedisiplinan personel.

Terkait adegan dalam video yang terlihat seperti “makan rumput”, seluruh pihak yang terlibat menegaskan hal tersebut bukan perintah dari pimpinan maupun Kapolsek Popayato.

Aksi tersebut dilakukan secara spontan oleh para anggota sebagai bentuk penyesalan dan kesadaran atas pelanggaran keterlambatan yang mereka lakukan. Bahkan, rumput tersebut tidak ditelan, melainkan hanya ditempelkan di mulut dan kemudian dikeluarkan kembali.

“Tidak ada paksaan, tidak ada perintah. Itu murni spontanitas kami sendiri sebagai bentuk rasa bersalah dan tanggung jawab moral,” ujar Aipda Frans Oktavea dalam klarifikasinya, Rabu (17/12/2025)

Hal senada disampaikan Aipda Yance Tumewu yang menyebutkan sebagai komandan jaga, dirinya merasa bertanggung jawab memberi contoh kepada anggota lain, agar tidak mengulangi pelanggaran serupa.

“Hukuman mengunyah rumput itu inisiatif kami yang terlambat, agar hukuman itu sebagai contoh kepada anggota lain,” papar Aipda Yance

Brigpol Rahmat Pakaya juga menegaskan tidak ada keberatan dari pihaknya terkait video tersebut, dan tidak ada niat saling menyalahkan antar anggota.

“Video itu hanya konsumsi kami internal, tidak ada maksud tujuan yang negatif dari video yang beredar,” ujar Brigpol Rahmat

Kanit Propam Polsek Popayato, Aipda Syaefuddin Arsyad, menegaskan video tersebut awalnya dibuat dan dibagikan di grup internal WhatsApp Polsek Popayato, semata-mata sebagai laporan kepada pimpinan dan pembelajaran bagi seluruh personel agar lebih disiplin dalam menjalankan tugas.

Namun, ia mengakui adanya kekeliruan karena video tersebut kemudian menyebar ke luar dan menjadi konsumsi publik. Video itu tidak memiliki maksud negatif, tidak mengandung unsur perendahan martabat, serta murni merupakan pembinaan internal yang dilandasi kesadaran pribadi para anggota.

“Saya sangat menyesal dan memohon maaf karena kelalaian saya, sehingga video tersebut beredar luas dan mencederai citra Polri, khususnya Polsek Popayato,” tutup Syaifuddin (***)

 

 

What's your reaction?

Related Posts