POHUWATO – Sudah beberapa hari terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, terus dikeluhkan masyarakat. Kondisi ini menyebabkan harga eceran di depot melonjak tajam.
Salah seorang warga Marisa, Mashuri (46), yang berjualan bensin di depot, mengungkapkan, harga Pertamax kini ia jual sebesar Rp15.000 per botol.
Sementara itu, Pertalite yang sebelumnya dijual Rp12.000 per botol kini naik menjadi Rp14.000. Kenaikan ini dirasakan langsung oleh para pengguna kendaraan.
“Kalau kemarin Rp12 ribu, sekarang mungkin Rp14 ribu,” kata Mashuri saat diwawancarai pada Selasa (30/9/2025).
Ia menjelaskan, pasokan BBM yang masuk sangat terbatas sehingga stok cepat habis, dalam sehari dirinya hanya mampu menjual sekitar 70 liter bensin.
“Belum berjual banyak ini, dari pagi jual bensin sebentar habis, cuma 2 galon, 70 liter banyak orang antri, kasihan,” jelasnya.
Mashuri juga menyebutkan perbedaan harga yang mencolok di setiap depot menurutnya, ada pedagang yang menjual Pertamax hingga Rp25.000 per botol.
“Yang Rp25 ribu itu tergantung depot masing-masing. Kalau saya dengar dari teman memang ada yang jual segitu,” ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan tetap mempertahankan harga Rp15.000 per botol untuk Pertamax agar tidak terlalu memberatkan masyarakat.
Kelangkaan BBM ini memaksakan masyarakat rela antri panjang demi mendapatkan bensin, meski dalam jumlah terbatas.
Situasi tersebut semakin menambah beban masyarakat, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada kendaraan bermotor.
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk mencari solusi agar krisis BBM di Pohuwato tidak terus berkepanjangan. (*)
