PEMERHATI.ID, KOTA GORONTALO – Tim pengembang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), dilaporkan ke Polda Gorontalo.
Mereka melaporkan ke pihak kepolisian, karena di temukan kejanggalan dalam pemilihan sementara berlangsung.
Saat pemilihan berlangsung, sebagian besar mahasiswa mengeluhkan kendala saat memilih masing-masing paslon. Keluhan ini dirasakan oleh pendukung pasangan calon (Paslon) paket SMART momor urut 1, dan Paket FITRAH nomor urut 3.
Menurut mereka keluhan yang dihadapi ialah kesulitan mengakses E-vote, Kode OTP, verifikasi nomor yang berubah-ubah, dan kejanggalan-kejanggalan ditemui dalam sistem.
Atas permasalahan itu, Paslon nomor urut 1 berupaya untuk meminta kejelasan atau transparansi sistem E-vote kepada tim pengembang. Namun yang ditemui bukan hal-hal dimintai penjelasan, melainkan alibi-alibi dari tim pengembang itu sendiri.
“Kami mencurigai sistem E-vote ini telah terprogram, hanya bisa diakses oleh kelompok-kelompok tertentu,” ujar Moh Adrianto, Kua tim paket smart, Kamis (23/05/2024).
Selain itu Moh Adrianto mengatakan, saat tim pengembang di temui mereka menjawab berbagai alasan dengan ganti laptop, tidak memakai Google, bahkan E-vote tidak bisa di akses. Parahnya lagi, saat menggunakan laptop dari tim pengembang, E-vote tanpa memiliki kendala.
“Kami meyakini segala bentuk kecurangan di Pilbem UNG 2024, bisa ditemukan siapa dalang dari gagalnya sistem E-vote ini,” tutur Moh Adrianto
Pihaknya menjelaskan, selain upaya menempuh jalur hukum, sebelumya mereka sudah berupaya berdiskusi, dan melakukan demonstrasi. Tetapi usaha itu tidak memiliki hasil yang di terima.
“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin berdiskusi dengan pihak terkait, namun tidak ada solusi,” tutup Moh Adrianto (Redaksi)