Pemerhati.id, Pohuwato – Diduga buruknya pelayanan kesehatan di puskesmas Popayato, Gorontalo, mengakibatkan seorang bayi Bernama Zahira Salsabila Amalia Usman meninggal Dunia.
Bayi yang lahir pada tanggal 02 April 20224 itu meninggal pada hari Minggu (05/05/2024), setelah dirujuk ke RS Kandou, Manado, Sulawesi Utara.
Orang Tua Zahira, Mulyanto Usman, menceritakan kejadian tersebut yang dialami anak dan istrinya yang menerima pelayanan yang buruk dari puskesmas Popayato.
“Pada tanggal 2 April 2024, istri saya masuk ke Puskemas Popayato, sore itu istri saya melahirkan anak perempuan. Anak saya lahir dengan kondisi berat badan rendah, yakni 2,3 kilogram, tapi saya tidak mendapatkan rujukan ke rumah sakit dari dokter waktu itu,” kata Mulyanto.
“Padahal menurut dr. Dian, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Bumi Panua, bayi yang lahir dengan berat badan rendah di bawah 2,5 kg harus dirujuk ke rumah sakit, tapi anak saya tidak mendapatkan rujukan itu dari Puskesmas,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, usai dilahirkan, Zahira sempat dimasukan dalam incubator. Namun, hanya bertahan selama 15 menit di dalam incubator, kemudian dikeluarkan.
“Waktu itu anak saya dimasukan di incubator, tapi Cuma 15 menit. Saya sempat protes, tapi kata perawat saat itu, ada pasien yang melahirkan lagi sehingga anak saya terpaksa harus dikeluarkan dari incubator,” ungkapnya.
Namun pada tanggal 03/05/2024, anak dan istri saya sudah dipersilahkan pulang oleh pihak puskesmas Popayato tanpa ada pemberitahuan apapun.
“Tanggal 3 April kami disuruh pulang oleh dokter. Tidak ada catatan apapun, atau pesan dari dokter untuk kami, tidak ada. Selama di rumah, petugas datang cuma sekali, hanya saat mengetes darah anak saya,” urainya.
Namun tepat tanggal 13 April 2024, Ayah Zahira mengungkapkan bahwa sang anak terpaksa harus dibawa kembali ke Puskesmas Popayato karena kondisi kesehatannya memburuk.
“Perut anak saya bengkak dan tanggal 13 itu kami bawa lagi ke Puskesmas. Sekitar jam 8 malam, kata petugas saat itu anak saya akan dirujuk. Saya tunggu sampai keesokan paginya jam 9, saya tanya lagi. Mereka menjawab bahwa, sebenarnya semalam sudah dirujuk, hanya saja petugasnya ketiduran,” bebernya.
Tepat tanggal 14 April 2024, sang anak dirujuk ke RSUD-BP. Dengan kondisi yang makin memburuk, Bayi Zahirah kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Kandou. Sayang, usai mendapatkan penanganan medis intensif di RS tersebut, bayi dari pasangan Mulyanto Usman dan Wirnawati Gule itu meninggal dunia pada hari Minggu (5/5/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pohuwato, Fidi Mustafa, ketika dikonfirmasi mengakui adanya kelalaian petugas tenaga kesehatan di Puskesmas Popayato. Dirinya mengaku sudah melakukan pemeriksaan terkait hal ini.
“Kalau terkait penanganan saat lahir memang ada beberapa kesalahan penanganan, tapi ade keluar puskesmas dalam keadaan sudah memenuhi kriteria untuk dipulangkan,” kata Fidi, Selasa (7/5/2024).
“Ada beberapa yang dilewati. Dokter di Puskesmas wajib berkonsultasi dengan dokter anak, tapi itu tidak dilakukan. Kami sudah menelusuri, dan ternyata dokter tidak memahami hal itu. Kita sudah keluarkan surat pernyataan keras untuk itu,” tutup Fidi. (Redaksi)