PEMERHATI.ID, GORONTALO – Harga jagung anjlok membuat para petani terpuruk, untuk mengembalikan modal awal mereka selama empat bulan menunggu hasil panen.
Tetapi harga jagung tidak sesuai harapan petani untuk mengembalikan harga awal mereka, terutama kesulitan modal awal yang besar di keluarkan petani. Namun harga jagung turun sangat signifikan.
Padahal di beberapa hari kemarin ada kedatangan mentri pertanian dan melepas 50.000 ton jagung untuk di ekspor di beberapa negara.
Tapi justru dengan adanya kegiatan seremonial yang di laksanakan oleh pemerintah, pelepasan jagung membuat petani terpuruk karena harga jual jagung yang turun signifikan.
Hal tersebut mendapatkan kritikan dari aktivis Gorontalo, Zasmin dalanggo, sangat menyayangkan kunjungan menteri pertanian hanya membawa petaka bagi petani jagung yang ada di Gorontalo.
“Kondisi seperti ini mengakibatkan beban ekonomi petani semakin berat, sehingga menjadi perhatian khusus dari pemerintah. Karena petani saat terasa kesulitan dan butu solusi dari pemerintah harga modal awal dan hasil panen yang tidak sesuai,” ujar Zasmin, Senin (03/06/2024)
Tak hanya itu Zasmin, mengungkapan apalagi pupuk sangat sulit di dapatkan tiba saat pemupukan, selain itu juga harga bibit jagung, obat-obatan harga jual sangat tinggi. Tetapi tiba waktunya panen harga jagung menurun drastis, sehingga terlihat ketidak adilan petani di Gorontalo.
Harusnya ada peningkatan terkait harga jual jagung tidak sesuai dengan modal, apalagi waktu perawatan yang cukup lama membutuhkan banyak biaya.
“Padahal jelas apa yang di sampaikan oleh Menteri pertanian, harga jagung di Gorontalo menyerap dan harus menaikan HPP jagung sebesar 5.000, tapi justru setelah menteri kembali malah terbalik 60 persen,” ungkap Zasmin
Olehnya Zasmin menegaskan, pemerintah terlebih khusus Pj Gubernur untuk segera membentuk tim menemui perusahaan yang ada di Gorontalo, untuk mengecek langsung standar harga jual jagung seperti yang di sampaikan oleh menteri pertanian.
“Pj Gubernur segera turun langsung mengecek harga jagung di setiap perusahaan, untuk menjaga kestabilan ekonomi di Gorontalo,” jelas Zasmin
“Kita akan pantau terus harga jagung, karena jagung menjadi sumber mata pencaharian petani di Gorontalo,” Tandasnya (Redaksi)