PEMERHATI.ID, POHUWATO- Perusahaan Kebun Sawit PT. Loka Indah Lestari (PT. LIL) memberikan tanggapan resmi terkait surat himbauan yang beredar di media sosial, yang meminta seluruh karyawan dan karyawati untuk meninggalkan area perusahaan selama aksi demo berlangsung.
Surat himbauan ini dianggap sebagai bentuk provokasi yang tidak seharusnya dilakukan, mengingat banyaknya masyarakat asli Popayato yang bekerja di perusahaan tersebut.
Yasir, Manager Legal PT. LIL, menegaskan bahwa surat himbauan tersebut dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat Popayato yang bergantung pada pekerjaan mereka di PT. LIL.
“Banyak masyarakat Popayato yang menjadi karyawan di perusahaan kami, jangan sampai mereka menjadi terhambat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,” ujarnya kepada pemerhati.id, Senin (05/08/2024).
Soal Isu pemindahan plasma dari Taluditi ke Popayato menjadi pusat perhatian akhir-akhir ini, Yasir menjelaskan bahwa keputusan penetapan area plasma didasarkan pada SK Bupati Nomor 301-302, Permentan 18 Tahun 2014, dan yang terbaru Permentan 18 Tahun 2021.
Yasir menegaskan bahwa perusahaan selalu berupaya menerapkan sistem plasma sesuai regulasi yang berlaku untuk memastikan kesejahteraan masyarakat petani plasma.
“Terkait tudingan bahwa sistem plasma merugikan masyarakat, kami menerapkan pola kredit sesuai regulasi yang berlaku dan berusaha untuk memastikan kesejahteraan masyarakat petani plasma,” tegas Yasir.
PT. Loka Indah Lestari selalu berkomitmen untuk memperlakukan mitra plasma dengan adil dan transparan.
“Kami berkomitmen untuk selalu berkontribusi positif dalam pembangunan sosial di wilayah operasional kami. Kolaborasi dengan masyarakat lokal Pohuwato tentunya menjadi prioritas utama kami dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan bersama,” tambah Yasir.
Diketahui baru-baru ini, beredar di media sosial sebuah surat himbauan yang mengatasnamakan masyarakat.
Dalam surat tersebut tertulis permintaan kepada seluruh karyawan dan karyawati untuk sementara waktu meninggalkan kamp perusahaan PT. LIL dan PT. STN selama aksi demo berlangsung pada tanggal 5 hingga 8 Agustus 2024.
Surat tersebut menyebutkan bahwa tindakan ini adalah bentuk cinta dan kasih dari masyarakat demi menjaga keamanan bersama.
Menanggapi hal ini, Yasir meminta semua pihak untuk tidak terprovokasi dan tetap tenang.
“Kami harap semua pihak dapat memahami situasi dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar. Mari kita jaga keamanan dan kenyamanan bersama,” tutupnya. (*)